rantai hitam telah menjerat , tapi untungnya belum terlalu terlambat untuk terlepas semua pilihan kini ada pada si empunya hasrat.tentunya tiap pilihan ada resikonya mau terlepas ataukah tetap terikat dengan tenang.
saat mulai melepaskan rantai yang mencengkram tangan dan kaki.
bisa kau bayangkan sakitnya menarik tangan sendiri sampai warna merah kebiru-biruan membekas. begitupun dengan kedua kakinyaa, namun ia tetap belum terlepas hingga ia harus menahan sakit yang dihasilkan dari ulahnya sendiri.
tapi semangatnya belum pula luntur, setiap hari ia mencoba untuk terlepas namun terlalu lemah dengan kondisinya yang terikat.
ia yakin ia bisa melakukannya , tapi hatinya sejenak ambil bisikan teman hitamnya
" buat apa terlepas toh km tetap sengsara dengan usahamu , andai kau terlepas kesaitan di tangan dankkimu bagaimana, dan andai kau terlepas apa luka hitam itu terhapus dan apakah luka itu menghancurkan namamu dengan kehitamannya?"
sejenak si empunya terdiam, ia menatap rantai itu lama-lama dan berbicara padanya
" adakah kau kan tetap bersama tubuhku sperti ini? aku lelah kemana-mana harus membawamu, bahkan gemerincingmu saat ku tarik membuatku jadi bahan cemoohan"
setetes airmata turun menuruni pipiknya yang tampak lebih cekung.
"aku takan bersamamu tuan jika buan tuan yang membeliku dan mengaitkanya bersama tubuh tuan. apakah tuan saja yang malu? sayapun sama tuan.."
" apakah aku mempermalukanmu? kau hanya menimbulkan suara gemerincing yang tak merdu, berkarat dan memberatkanku saat ku bawa" lengkap pula cacian yang datang dengan intonasi dan mimik yang pasti
" tuan,, akupun demikian menyesalnya melekat ditubuh tuan yang tak jauh seperti diriku"
dengan sepenuh tenaga ia melepaskan dari cengkraman si rantai. namun apa daya dengan bersimbah air mata ia tarik tanganya yang biru-biru legam hingga bercucur darah , namun hanya setengahnya saja tangan itu terlepas.
karena pegal dan lelah ia pun beristirahat dengan darah yang tetap menetes dari tangannya. esok harinyapun demikian tentunya dengan tenaga yang kian melemah.
. ia memutuskan untuk mengalihkan perhatiannya dengan bermain dan berlagak tenang dengan ikatan rantai itu . semakin lama ia ada dalam kesenangan yang melenakan rantai itu semakin kuat mencengkram, semakin sakit pula ia menahan kesakitan
ia pergi kerumah pandai besi berharap dia bisa menolongnya ,ternyata tidak
ia pergi kebengkel berharap ada sesuatu yang bisa dijadikan pemotong untuk rantainya. namun tetap rantai itu tidak terbebas
ia rela mengornanka apa saja agar ia bisa terbebas dari pedihnya rantai yang makin mencengkram tangan dan kakinya . bahkan aliran darahnya kinipun mulai tergaggu,
bahkan semakin dia bersenang - senang agar melupakan sejenak perihnya ,menimbulkan penyakit baru. ia mengeluh sesak di dadanya , pada mulanya hanya sesak biasa namun kemudian semakin hari semakin sesak , jantungnya bedegup lebih kencang tidurnyappun terganggu , sedikit ia termenung mencari sebab-sebab dari sakitnya.
setelah lengkap sudah beban yang menimpanya , sedikit demisedikit ia bertanya pada teman-teman yang ada di sekitarnya
si tuan rantai : apakah engkau tahu yang menerpaku ini apa dan apakah kau mempunyai obatnya, akan ku berikan imbalan apapun agar ku bisa terbebas dari beban rantai ini ??
teman 1 : seorang mantan penegak alkohol menjawab .. aku punya minuman yang bisa menghilangkan rasa sakitmu tuan , pasti dengan satu kali tegukan saja bisa hilang apalagi kalau di minum secara rutin
ia pun menurutinya , namun efek samping dari obat yang diminumnya itu semakin membuat jantungnya semakin kencang berdetak , bahkan ia kerap resah dalam hari-harinya lebih dari sebelumnya. ia merasa teman ini tidak membantunya bahkan menyiksanya. tuan ini bertanya lagi pada temanya yang lainya dengan pertanyaan yang sama
teman 3 : wah.. itu penyait yang berat , aku tahu itu
tuan itu merasa cukup lega dengan jawaban dari temanya ini ,
teman 3 : tapi tuan , obat yang anda cari selama ini bukanya ada dalam diri tuan . ??? sejak awal tuan telah memilikinya tapi tuan tidah mau memuhasabah diri tuan sendiri , saya tidak bisa mengobati tuan tapi tuan tolong perhitungkan kembali ucapan saya kali ini.saya memang seorang yang teralu kecil untuk mengatakan ini tapi hanya ini yang terbaik dari sisi hidup saya yang bisa saya katakan saat ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar