Rabu, 01 Februari 2012

Aku , Lakmus , Atom dan Mayanda


Si ahli kimia setelah melakukan ribuan eksperimen dengan larutan ia merasa bosan , tapi ia penasaran . apakah dari penelitiannya selama ini. Saat sedang sarapan pagi seorang ahli kimia tersebut bermain dengan kertas lakmus merah dan biruyang ada dalam genggamanya, angin meniupkan kertas hingga terjatuh keduanya dalam susu yang ada di depanya .
Terjadi perubahan warna pada salah satu kertasnya ada yang tetap biru dan ada yang berubah dari merah menjadi biru .sejanak ia terbang dalam lamunanya melihat kejadian itu dan bergumam.

Lakmus adalah zat warna (pigmen) yang pada mulanya disolasi dari liken , suatu simbiosis jamur dengan alga yang tumbuh di batu-batu atau pohon , yang pada umumnya digunakan manusia untuk mengidentifikasi apahkah basa atau asam dari suatu larutan

Manusia adalah zat yang di isolasi dalam rahim seorang ibu selama 9 bulan , yang kemudian berkembang dan tumbuh untuk bersimbiosis dengan semesta . bak larutan yang siap di celupi dengan kertas amal

Kertas  amal, layaknya kertas pengukur kadar amal seseorang apakah merubah putih menjadi putih Atau Putih menjadi hitam . Karena padadasarnya larutan amal manusia itu putih,
hanya saja reaksinya dengan semesta yang menghasilkan sisa anion dan kation yang menghitamkanya
suaminya merasa senang dan memanggil istrinya agar segera menghampirinya, ia pun menceritakan semuanya dan ia merasa dirinya adalah rendah hati karena tengah menemukan renungan itu dan mengumbarkan pada istrinya bahwa ia yang menemukannya
ia begitu tersentak dengan gumamanya sendiri saat itu isterinya datang menghampirinya , hendak membawakan roti dan selai untuk suaminya. Si istri yang ahli fisika melontarkan pendapat dengan gumaman suaminya itu

“ tahu kah engkau atom itu dimana adanya ? “
“ aku tahu ,, karena aku telah menemukan hal yang tadi kusampaikan ! “
“ coba kau tunjukan !” seraya ia memberikan cincin yang ada di jarinya
“ disini” suaminya menunjuk sembarang
“ Itulah dia ,, kau itu manusia dengan sifatnya “
Suaminya mengerut kening tak memahami .
Menurut Werner Heisenberg dengan uncertanty principle “jika suatu eksperimen dirancang untuk memastikan posisinya , maka ketidak pastianakan momentumnya akan semakin besar, sebaliknya jika eksperimen dirancang untuk menemukan momentum maka ia akan mendekati titik dimana kepastian posisinya”
“ Aku tak mengerti maksudmu istriku , kau itu pintar tapi tak sepintar diriku yang menemukan hikmah dari kepintaranku ” tutur si suami bangga
Ketika mereka membuka pagi dengan perdebatan anak mereka turun hendak bergabung sarapan.
“ duhai ayahku , duhai ibuku . aku mendengar perbincangan kalian dan engkau ayahku tanpa mengurangi rasa hormatku akan kepintaranmu , jika kau bangga dengan hikmah yang kau temukan dari kertasmu aku turut bangga atas itu tapi ayahku Alangkah bangganya lagi bila kau memaknai dan menemukan hikmah dari ibuku”
“ maksudmu apa anakku ? aku tak mengerti dengan kalian , jangan kau tinggi hati karena merasa mampu mendapatkan hikmah dari ucapan ibumu itu, menurutku itu hanya sebuah teori !”
“ duhai ayahku aku tak lebih pintar darimu , tapi bila kita relasikan antara momentum yang ibu katakan dengna kerendah hatian yang kau temukan . bukankah saat merasa rendah hati itu dan mengatakannya pada orang lain itu adalah kesombongan ?
bila kau melihat orang yang mengklaim dirinya rendah hati, apakah tanggapanmu ayahku?
Dan pernahkah kau dengar ini
“ kerendahan hati adalah suatu hal yang aneh, disaat kau berfikir memilikinya, disaat itu kau tidak lagi memilikinya”
Setelah ia menghabiskan sarapanya ia berlalu hendak berangkat sekolah meninggalkan ayahnya yang tertunduk malu
Suamiku tak kenalkah engkau dengan Swami Mayanda , darinya kutipan yang diambil oleh anakmu tadi.

yah .. dan layaknya kau tahu sifat manusia kadang manusia selalu merasa rendah hati tapi sebenarnya sebaliknya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar